Jumat, 09 Januari 2015

Bismillah

Setelah lama tidak menyentuh Blog ini aku merasa ada hal yang beda yang aku rasakan.rasanya seperti menemukan jiwa yang baru. ya...disambut dengan indahnya tahun 2015 ini. aku tahu banyak hal yang aku lalui bersama pedihnya hidup yang hampa selama satu tahun terakhir ini. Banyak hal yang aku lalui bersama berjalannya waktu. rasanya penuh penantian yang panjang untuk mendapatkan hasil yang luar biasa. 

Aku menapaki jalanan yang penuh dengan halangan. rasanya tak sanggup saat itu, tetapi entah jiwa apa yang merasuki tubuhku, sehingga aku begitu kuat menjalaninya. kau tau? tak mudah bagiku mendapatkannya. banyak orang yang bahkan meragukan kemampuanku, atau sama sekali tak terbersit satupun pikiran yang baik mengenaiku. Aku begitu yakin pada diriku sendiri, dan juga aku begitu yakin pada MU. 

Ini 2015, aku menemukan suatu yang baru, yang tak pernah aku minta padaMu sebelumnya, tapi Kau memberikannya....
Perjalanan hidup tak hanya berhenti disini atau berakhir seperti cerita dongeng yang sering kudengar. Tidak... ini adalah awal, bukan akhir dari segalanya. Kini aku siap untuk menyongsong kehidupan baruku..

orang-orang yang sama sekali tak menilaiku dengan baik....
Lihatlah aku bisa

Selamat datang tahun Baruku
Akan aku ukir kisah dan cerita Indah hari ini dan seterusnya
Bismillah.....



Senin, 11 Agustus 2014

Kumpulan Cerita Usang

Mata hati seakan tertutup rapat. Seperti ada tembok besar yang menghalangi. Aku terperangkap pada dunia yang amat egois, memuntahkan seluruh amrah dibilik senja yang menutupi hari. Ini rahasia Tuhan, entah akan terpecahkan atau tidakoleh diriku yang tak tau apa-apa ini. Rintihan hujan menggambarkan keheningan yang seakan terdiam dan menoreh luka disetiap kisah ini. Ya akan ada luka hingga cinta dari setiap kisah-kisah yang dilukiskan atas dasar kehidupan. Tak ada yang tahu apa dan maksud tujuan dari semua yang terjadi, sungguh akan penyesalan dari ini semua. Tetapi akan ada akhir dari semua kisah yang aku anggap sebagai kisah yang tak berujung. Kisah pertama yang aku temui adalah kisah yang menurut semua orang berakhir dengan sebuah tangisan, tetapi bagi diriku ini merupakan kisah yang mempunyai makna kebahagiaan...


De Javu

Langkahnya semakin diperlambat, ia menghapus airmata yang terus mengalir di pipi. Lagi-lagi hari ini kekecewaan yang datang pada seorang perempuan cantik ini. Namanya Anggun Fitriyani. Dia mengalami banyak hal, hal yang berada diluar nalarnya. Mengeluh adalah pekerjaan yang selalu ia lakoni setiap hari. Ia merasa bahwa dirinya tak cantik, tak sepintar dan sehebat Rizky Viandra teman satu kantornya, yang menurutnya luar biasa. Ia juga sering mengeluh jika ia tak pandai merayu laki-laki seperti yang sering dilakukan Vina, anak perempuan yang masih belia dan merupakan tetangganya. Ia selalu melihat sisi kekurangan pada dirinya, hingga hari ini dia menangis hebat, mengakui semua kelemahan dan menyumpahi kekurangan yang ada pada dirinya.
“iya aku tahu aku gak sehebat lola, makanya Tommy lebih memilih Lola daripada aku, tega... hubungan yang aku bina hampir 3 tahun kandas, Cuma gara-gara Lola. Aku tahu dia lebih cantik, lebih sexy dan lebih manis, iyaaaa aku tahuu...” anggun berteriak kencang sambil mengepalkan kedua tangannya dan memukul meja.
Banyak hal yang bisa aku pelajari dari Anggun. Dia begitu menawan, begitu percaya diri, tapi dia tidak bisa melihat orang lebih dari dia. Hingga pada akhirnya ia hanya mengumpat sendirian dan menyalahkan dirinya sendiri. Dia selalu berpikir jika Tuhan benar-benar tak adil padanya. Kejadian yang dia alami seperti De Javu bagiku. Aku hanya mengulang kisah-kisah yang sama, tapi dengan alur dan latar yang berbeda. Mempelajari setiap bait-bait sajak sedih yang mengalir dari kisah Anggun. Entah sudah berapa banyak airmata yang tumpah dari jernihnya sang bola mata Anggun.
“aku yakin, aku bakal bisa dapetin pengganti Tommy. Laki-laki yang lebih baik darinya, yang bisa nerima aku apa adanya. Yang mau antar dan jemput aku kemanapun. Yang tiba-tiba datang didepan pintu sambil membawa obat ketika aku jatuh sakit, yang mau mendengharkan cerita lucu, sedih, dan bahagia dari bibirku, yang tidak memandang fisikku ketika aku belum mandi, yang mau memberikan jaketnya  saat aku kedinginan, yang tau apa isi hatiku tanpa aku harus bilang.... dan semuanya.” Lagi-lagi dia melontarkan kalimat yang sama dengan beberapa tahun lalu.
Aku tersenyum kecil mendengar kalimat itu, ya kalimat itu lagi yang aku dengarkan, lagi-lagi aku mengalami De Javu seperti ini. Ada cerminan yang tak bisa ia lihat dengan kasat mata, ada satu nyawa yang selalu berdiri memberikan kekuatan dari setiap nafas yang ia hembuskan. Peluh yang mengalir ditubuh ini seakan memberi isyarat mungkin aku sudah terlalu lelah dengan semua ini. Tapi entah mengapa bibirku selalu memberikan senyuman padanya. Seolah-olah bibir ini tak mau diajak bekerjasama dengan penat yang aku rasakan.
“mulai besok, aku harus bisa ngelupain Tommy.aku yakin aku udah bisa berdiri sendiri dan memberikan semangat dari setiap hal-hal yang aku kerjakan. Tommy bukan apa-apa dibanding dengan aku yang kuat ini. Lola juga, gak banget. Dia bisa ngambil Tommy dari tanganku, tapi dia gak bakal bisa ngambil kebahagiaanku.” Anggun mempertegas kalimatnya.
Terus dan terus aku memandangi dirinya. Aku sangat tahu sekali dia memang dengan mudah melupakan kesedihannya. Bagai embun pagi yang mengering karena sinar mentari. Bagai batu karang ditengah lautan dan bagai kuncup bunga yang merekah. Hebat, sungguh hebat. Entah sejak kapan aku selalu mengetahui apa yang ada dikepalanya.untuk orang lain butuh waktu yang cukup lama untuk mengenal Anggun, tetapi bagiku cukup satu detik aku mengetahu makna yang tersirat dari setiap kalimat yang keluar dari bibir mungilnya.
“ya uda, buat apa aku ngabisin airmata Cuma buat orang gak penting kayak Tommy. Gak ada untungnya. Mending pulang terus istirahat. Besok banyak kerjaan yang harus aku kerjain.” Kalimat itu yang mengakhiri langkahnya menuju keluar rumahku. Ia melepaskan lambaian tangan dan terus melaju pergi....
***
Kali ini berita bahagia yang aku dengar. Berita yang membuat seluruh bunga bermekaran, angin berhembus perlahan, dan mentari pagi menyambut seakan penuh senyuman. Aku tahu sekali, jika ia sedang bahagia, senyuman indah yang kudapat dari seorang Anggun. Tak ada keluhan dan tak ada tangisan. Bibirnya dengan lantang membicarakan sosok laki-laki yang 1 bulan ini dikenalnya. Laki-laki yang menurutnya bisa memenuhi semua yang ia butuhkan. Kebahagiaan, kenyamanan, dan kekuatan. Aku suka sekali melihatnya bersemangat menceritakan setiap detil sosok laki-laki itu. Matanya berbinar, seakan ada cahaya indah yang merasuk dikedua matanya. Jari-jarinya yang indah melambai dan menggambarkan jika ia benar-benar telah terpanah dengan laki-laki itu.
“namanya Kino, ganteng.... keturunan chinese. Lucu, romantis dan ngegemesin. Eh tau gak? Dia itu suka baca komik juga kayak aku. Jadi kita berdua itu cocok, nyambung banget. Trus yang lebih ngagetin... did you know???? Dia jago masak. Huh.... laki-laki idaman setiap wanita. Thanks God, I found him.” ucapnya sambil menunjukkan foto laki-laki itu di ponselnya padaku. Aku menghela nafas panjang. Harapanku... kebagiaanya ini akan berlangsung lama. Senyuman indahnya, gaya bicaranya, lelucon yang ia lontarkan, dan yang terpenting adalah rasa bahagianya. Hatiku begitu tenang melihat cerminannya hari ini. Aku bisa bernafas lega, meski aku harus mendengarkan kisah-kisah yang sama dari bibir manisnya, meski aku hanya bisa jadipendengar setianya. Aku harap kebahagiaannya hari ini akan berlangsung lama. Hingga mentari menunjukan sinarnya kembali, hingga rembulan bersembunyi malu dibalikawan, hinggaalamberbisik mesra di puing-puing kehidupan,dan hingga bumi bergoncang bak isyarat dari setiap panjatan doa-doaku.
Ya... walaupun aku tahu akan berakhir seperti apa kisah ini. Hingga suatu hari nanti akan ada orang yang meneriakkan namaku begitu dahsyat. Dan sampai aku akan menjadi sebuah kenangan dan memori bagi banyak orang, terutama Anggun. Berkali-kali aku mengalaminya. Hingga De javu ini akan menjadi nyata dan memberi tahu akan seperti apa kisah ini. Entahlah firasat, mimpi atau... ini benar-benar de javu yang aku alami. Tapi yang jelas jawabannya sudah aku genggam. Ya... banyak yang berkata jika aku kejam, aku adalah orang yang paling egois, tetapi sesungguhnya mereka tak tahu jika ada makna dibalik keegoisan yang pernah aku lakukan. Tapi aku sudah tak peduli lagi apa kata orang. Persetan dengan semua itu. Hujatan, hinaan, atau bahkan makian aku siap untuk menerimanya.
***
“Kino.... Kino.... aku gak tahu apa salahku? Semua laki-laki jahat. Mereka selalu menyakitiku. Dia... dia sudah beristri. Yang paling memalukan, istrinya datang kekantor dan memcaci maki dihadapan orang banyak. Mau ditaruh kemana mukaku ini.... apa salahku? Kenapa aku selalu bertemu dengan orang yang salah. Kamu pasti tau kan perasaanku saat ini. Benar-benar menyedihkan, terpuruk...” lagi-lagi Anggun menagis karena patah hati. Seperti dugaanku, aku sudah tahu jawaban dari kisahnya. Aku duduk disampingya, mendengarkan keluhan yang sama. Aku sedih... mengapa kisah cintanya selalu berakhir dengan kesedihan. Anggun... andai kau tahu, jika saja aku bisa membantumu, menghilangkan semua penat yang menyedihkanmu, menghapus air matamu, menggengam erat tanganmu, dan berada disampingmu. Sungguh De javu ini sangat menyiksaku. Aku selalu tahu akan berakhir seperti apa kisahmu. Tapi aku sungguh tak bisa berbuat apa-apa untukmu.
“anggun... sudahlah! Jangan seperti ini, ibu sedih melihatmu. Ayo makan sekarang.”
“ibu... aku belum selesai... aku belum menyelesaikan kisahku padanya.”
“iya nak... besok kamu masih bisa bercerita kembali padanya”

“Erik... besok aku bakalan cerita lagi sama kamu, jangan bosan ya...” Anggun berbisik lirih sambil menaruh bingkai fotoku. Esok, lusa atau bahkan hari-hari selanjutnya, aku akan mendengarkan kisah-kisah yang sama darinya. Aku akan dengan senang hati untuk mendengarkannya. Walaupun aku hanya sebatas bingkai foto yang menjadi kenangan untuk Anggun. Maaf aku tak bisa menemanimu didunia ini, tapi aku akan selalu ada untukmu dalam bentuk kenangan dan Dejavu yang aku rasakan....

Minggu, 22 Juni 2014

Tulisan Tentang ANGIN

Entah apa yang aku pikirkan, rasanya ini semakin mencekam. berulang kali aku menghapus memori tentangmu, tapi nyatanya tak bisa. aku ini bodoh atau benar- benar sangat berperasaan? bahkan jika bisa diumpamakan aku ini seperti terombang-ambing dibawa angin kemana ia akan menepi. tapi angin ini sangat kencang, hingga aku belum juga menepi. kupaksakan untuk menjauh dari pusaran angin, tapi semakin pula angin itu mengikuti arahku. 
pertanda apa ini? mimpi yang tak pernah kuharapkan...
apa maksudnya? sudahlah... aku rasa ini hanya aku terlalu banyak menghabiskan waktu luangku hanya untukmu. aku mencoba berpikir realistis, tapi nyatanya perasaan ini lagi-lagi membawaku terhanyut dalam maya yang kau beri.
apa yang harus aku lakukan... dan aku juga tak tahu, aku mau seperti apa mengakhirinya?
rasanya setiap kata-kata yang kau tulis, begitu bermakna... ingin aku sekali aku peduli lagi padamu, tapi kupaksakan otakku untuk bekerja, dan mengabaikanmu. sungguh berat rasanya untuk mengabaikanmu...
aku terlalu terpaku padamu, padamu yang tak pernah memberikan akhir dari segalanya...
semua kenangan yang kau beri...ya aku menyimpannya

aku selalu memperhatikan setiap status yang kau tulis. rasanya ingin sekali aku bertanya "ADA APA?" ingin sekali aku mendengarkan keluh kesahmu, ingin aku mengetahui apa masalahmu. rasanya aku ingin sekali menjadi satu-satunya orang yang tahu apa yang kau rasakan dan apa yang menjadi kendala hidupmu. ingin itu semua aku lakukan. tapi... lagi-lagi otakku bekerja, dan hatiku mengalah. aku berusaha mengabaikanmu, walau rasanya sakit sekali yang aku rasakan didada. kau tau? bagai ujung tombak yang tepat menghunus jantungku... rasanya berhenti dengan sekejab. ya... dan akhirnya aku hidup dengan pura-pura, ya pura-pura tidak mempedulikanmu.... karena aku tau... nama yang yang ada di statusmu akn lebih baik untuk mempedulikanmu, untuk sekedar menanyakan "ADA APA?" dan dia akan jadi orang yang tepat untuk satu-satunya yang akan mendengarkan semua masalah dan keluh kesahmu. dan bukan aku.




ini adalah catatan yang sengaja aku buat untuk menggambarkanmu. aku membuatnya dalam bentuk cerita pendek. bahkan aku tak tau lagi bagaimana cara menggapaimu. apa aku salah menjadikanmu sebagai satu-satunya orang dihatiku? walaupun hanya sebatas alur cerita yang kubuat. sungguh... aku bukanlah orang yang begitu percaya diri untuk mencintai. dan aku juga tidak mempunyai cukup keberanian untuk menanyakan " apakah kau menyukaiku?" tidak...tidak... itu bukan aku. dan aku takkan pernah bisa mengucapkannya. hingga akhirnya aku hanya memendam dan menyimpannya didalam hati. entah sampai kapan aku bertahan dengan semua persaan yang begitu kalut ini. jika saja kau tahu... dan jika saja aku bisa melihat kedalam isi hatimu, setidaknya aku akan berhenti berharap. kasihan? ya... aku sungguh kasihan. tapi apa daya, aku tak bisa apa-apa...




hmmm... hanya ini yang jadi kenangan yang masih tersimpan di inbox ku. kau tahu... aku selalu membacanya. tidak... kau takkan pernah tahu itu, betapa sms mu sangat berarti bagiku. hapir setiap hari kita selalu berkomunikasi melalui SMS. entah aku sedang mengajar atau sedang sibuk, rasanya aku tak mau berhenti untuk membalas semua sms mu. aku tak mau itu berakhir hanya dalam satu hari. aku ingin kita selalu seperti ini setiap hari. kau tahu... kadang isi sms mu tak begitu penting, tapi aku menyukainya, aku menyukai setiap kata-kata yang kau ketik dalam bentuk pesan. dan kau tahu... aku sangat suka sekali ketika memberi tahuku semua yang kau lakukan, kau sedang berada dimana atau pekerjaan apa yang sedang kau lamar. semua sangat begitu mengesankan bagiku. kau tahu itu? tidak.. tidak.. kau takkan pernah tahu. benar.. kau itu angin..angin yang menerbangkanku kemapun kau mau. hingga kadang kau takkan pernah tahu apa yang aku rasakan. aku begitu bodoh, bukan? ya.. aku bodoh karenamu. sungguh... ini diluar batas kemampuanku sebagai manusia. hai angin yang kejam... yang hanya menghempakan aku si daun kering, begitu egoiskah kau angin? atau aku si daun kering yang terlalu mencintai angin. hingga akhirnya aku tersapu oleh kekuatanmu...




 malam itu tanggal 26 Januari 2014, aku mulai menanyakan kejelasan hubungan kita. dengan bahasa yang halus dan dengan makna yang tersirat. kau tahu? butuh berapa lama untuk memberanikan diriku menanyakan itu? ya...jawabannya kau takkan pernah tahu. kau bilang aku berubah... seharusnya kau menyadari mengapa aku berubah... aku berubah karena aku ingin mencoba menjauhimu dan kemudian melupakanmu. tapi apa... aku tak mendapatkan apa-apa, bahkan jawaban pun tidak. aku benci sekali padamu, sungguh...kau berpikir seolah-olah tak ada apa-apa diantara kita. lagi-lagi kau menghempaskan daun kering ini... dan malamnya kau menuliskan "Jangan berubah..." di akun twittermu. aku tak tahu, itu untuk siapa. tapi... aku begitu kecewa, karena kau menganggap seperti tak terjadi apa-apa diantara kita... egoisnya kau angin...



bulan puasa tahun lalu, disaat kita sangat dekat sekali... kau menyakan akun twitterku. dan itu sapaan pertama kali darimu padaku. aku sangat senang sekali, sungguh... begitu banyak kenangan yang kau ukir padaku. hingga sangat kuat dan butuh tenaga untuk membuang semuanya. rasanya sedih sekali... tapi... aku harus...


aku mulai mengurai semua kenangan tentangmu...
indah untuk dikenang. ya...saking indahnya, aku tak bisa dan bahkan sulit membuangnya...






kicauan-kicauan kita dalam bentuk candaan dan ledekan


 






ya... dan akhirnya. ini akan jadi akhir yang tak pernah kuimpikan sebelumnya. rasanya daun kering ini sudah terlalu lelah dibawa angin kemanapun tanpa tujuan akhir...
aku berharap, kelak aku akan tersapu bersama debu-debu yang bertebaran dibumi ini... 


hari ini.... tanggal 22 juni 2014... aku sang daun kering akan melupakan angin. angin yang pernah memberikan sejuknya, angin yang menyeka panasnya bumi, dan angin yang memberikan isyarat yang indah pada sang daun kering. wahai angin yang sangat egois... kau takkan pernah tahu bahwa selama ini daun kering ini selalu mengharapkan kehadiranmu... tapi daun kering telah lelah dengan semua ini... daun kering membutuhkan tempat persinggahan terakhirnya, tidak hanya dibawa terombang-ambing dalam hembusanmu... sampai kapanpun biarkanlah daun kering ini menghilang dengan sendirinya, hingga ia akan menemukan tujuan dari setiap langkah yang kau iringi, wahai angin....

Maaf... jika daun kering ini menyerah padamu ANGIN....

***Kutuangkan tulisan ini untukmu.... Freaky Man

Senin, 16 Juni 2014

Catatan Kecil

Malam ini cuacanya panas, tapi hatiku begitu dingin, seperti ada gunung es yang menyelimuti kalbu. Rasanya dingin yang luar biasa... Aku berusaha memejamkan mata, tapi mataku begitu tangguh, seakan ia tahu apa yang sedang menekan gelombang di jiwa. Lagi-lagi aku teringat sosoknya, perannya begitu mendominasi setiap langkahku. Tetapi kisah sudah kuakhiri. Tak akan bisa diulang kembali, kecuali membuka kisah yang baru tetapi dengan orang yang sama.

Tidak... Tidak, aku tak seperti itu. Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk tidak melihat ke kisah yang lama, kisah dimana aku harus merasa cinta sendiri. Ini hanya catatan kecil, bukan kegalauan yang tak berujung...

Minggu, 15 Juni 2014

Angin adalah BAYU

sudah terlalu lama  hidup ini, entah tidak hanya aku yang bosan, mungkin Tuhan juga bosan mendengar kisah-kisah konyol ini. kisah yang tak berujung bahagia. entah kisah yang ini akan menjadi kisah terakhir yang menyedihkan atau tidak, ya hanya Tuhan yang akan tahu jawabannya....
aku sudah terlalu bosan menjadi orang yang terlalu naif, seharusnya aku melihat realita yang ada, bukan hanya terpaku pada perasaan di hati semata...

2013... Tahun yang banyak meninggalkan kenangan,tahun yang melukiskan berjuta perasaan dari setiap kisah yang ada. April 2013, entah tanggal berapa tepatnya. ada sekelompok laki-laki yang entah darimana, tiba-tiba salah satu dari mereka masuk menjadi bagian dari kisahku. ya pertemuanku dengannya cukup mengagetkan... ketika aku masih bekerja di GELC. sosoknya yang sederhana, mengenakan baju kaos bewarna merah dan dipadu padankan dengan jeans panjang. dia tidak terlalu banyak bicara seperti teman-temannya yang lain, bahkan dia sama sekali tidak ada dipikiranku, justru temannya lah yang berkesan untukku. tetapi entah kenapa, semakin lama sosoknya semakin kuat dan semakin berperan dalam kisahku. memasuki bulan Mei 2013, sifatnya yang tiba-tiba membuatku tertarik, entahlah... ia seakan tahu keadaanku, dan entahlah aku merasa dia memperhatikanku dalam diamnya. waktu semakin bergulir, komunikasi lah yang membuatku tak tahu apa-apa tentang dia. tetapi yang kulihat dia sedang duduk dengan akrab dengan seorang gadis yang ternyata adalah muridku sendiri. mereka begitu akrab dan dekat. timbullah rasa dimana aku sudah cukup untuk menyukai dia, ya...karena aku tahu dia tak punya persaan yang sama padaku. hari itu aku mulai melupakan dia. aku berpura-pura bersikap tak tahu apa-apa, tapi sebenarnya aku begitu sakit melihat keakraban mereka. hanya senyum palsu yang kulontarkan dari bibir ini, ketika teman-temannya memberikan candaan terhadap dia dan gadis itu. sungguh berpura-pura itu tidak enak. rasanya ada persaan yang begitu hebat melanda hatiku. tetapi semua orang juga tahu jika aku ini adalah wanita yang kuat, rasa yang seperti itu belum apa-apa buatku, dan tak bisa meruntuhkan kekuatanku.... tetapi pada kenyataannya aku tak sekuat itu dan tak setegar itu, ya aku hanya wanita biasa yang lemah, yang butuh uluran tangan dari seseorang.tapi hidup berkata lain..... makin lama aku mengabaikannya, makin ada yang menusuk di hati...

entah hari apa itu.... tiba-tiba temanku berkata bahwa dia ingin lebih mengenalku dan ingin meminta pin BB ku. entah aku tak bisa menggambarkan perasaanku saat itu.bahagia atau harus sedihkah aku? disatu sisi gadis yang dekat dengannya adalah muridku, dan dia selalu bercerita soal kegalauannya terhadap dia. alangkah kejamnya aku.... tetapi temanku bilang dia sudah tak dekat lagi dengan gadis itu dan dia hanya menganggap gadis itu sebagai teman. rasanya aku tak bisa menggambarkan perasaanku saat itu....

Kami mulai dekat, sapaan pertama  dari BBM olehnya..... sampai aku terasa sangat dekat dengannya. perhatian yang selalu aku berikan padanya, itu sangat tulus. entah dia merasakannya atau tidak, tapi aku sungguh2 menyukai sosoknya. seperti ada tali yang amat kuat mengikat perasaanku saat itu. aku ini bodoh atau apa? padahal aku tahu dan sangat tahu dia mendekati banyak wanita, tetapi mengapaaku masih mengharapkannya? dan mengapa aku masih menyukainya. keburukannya, aku tahu itu.... tapi aku berusaha keras untuk mengubah semua itu, semata-mata karena aku tulus menyukainya.ah.... bullshit, ya....tapi itu yang aku rasakan. dan bahkan dia takkan pernah tahu bahwa setiap hari aku mengkhawatirkannya, aku memikirkannya dan aku berusaha untuk tahu tentang semua yang ia rasakan.... tapi yang aku dapat? tak ada... sudah 1 tahun aku dekat dan mengenalnya, tapi perasaanku tak pernah berubah... ya aku masih menyukainya. keegoisannya, pengabaiannya, dan... perasaanku yang tak jelas untuknya. Tuhan... aku memang terlalu naif dengan perasaan ini. sampai sekarang tak ada kejelasan tentang perasaan dan kedekatan kami. berjuta pertanyaan yang ingin sekali aku tanyakan padanya.... tapi aku sudah tahu, takkan ada jawaban yang pasti akan aku dapat darinya. maaf... jika aku menyukainya, dan maaf jika aku selama ini waktuku hanya aku berikan untuk memikirkan dia dan berusaha selalu ada untuknya. tapi satu hal yang pasti, dia takkan pernah tahu itu.... 

aku memang terlalu bodoh... aku selalu mencari tahu tentang dia, mengecek seluruh akun sosialnya.... hanya berusaha ingin tahu apa yang sedang ia lakukan atau pun rasakan. tapi itu dulu..... sekarang aku harus bangkit dari mimpi panjangku, aku harus melangkah....

saatnya aku harus melupakan dia, lagipula dia sekarang sudah punya pacar. perhatianku tak berarti lagi buatnya... dan kehadiranku hanya sebagai intermezzo saja dalam hidupnya. sampai kapanpun dia takkan pernah bisa mempunyai perasaan yang sama sepertiku. maaf jika aku sangat menyukaimu... dan maaf jika aku sempat menempatkan namamu dihatiku...
sekarang aku harus fokus pada tujuanku yang dulu sempat tertunda, ambisi dan cita-cita harus kugapai. dan aku harus membuka pintu hati untuk orang yang mau masuk dan menutupnya kembali hanya untuk namanya. dan aku yakin akan ada sosok yang mengganti namanya dihatiku... akan ada seorang laki-laki yang akan serius untukku dan menghabiskan waktu hanya untuk memikirkanku...

maaf jika aku berubah... sebenarnya sangat sakit.... harus mengabaikanmu, harus berpura-pura tak peduli padamu.... sebenarnya aku tak bisa, tapi ini adalah langkah awal untuk melupakanmu...
aku yakin Tuhan punya maksud mempertemukan aku padamu, walaupun kau sama sekali tak bisa jadi bagian dari hidupku...
terima kasih atas waktunya, terimakasih atas izin untuk menyebutkan namamu di setiap doaku, terima kasih atas kesempatan untuk pernah dekat deganmu, untuk membolehkanku memberikan perhatian, rasa, dan waktu.... terima kasih atas cerita dan sapaan2 konyolmu padaku, terimakasih sudah sempat memberikan perhatian sedikit padaku, tetapi itu sangat berarti buatku. 

terima kasih atas 1 tahun yang indah ini.... dan maaf aku harus menjauh darimu....
semoga Allah melindungimu, semoga kau kau selalu diberikan kebahagiaan dan semoga wanita yang sekarang menjadi pacarmu adalah wanita yang baikdan membuatmu bahagia....

aku tutup kisah kita.... suatu saat jika kita dipertemukan lagi, aku yakin kita kan bertemu di waktu, tempat dan keadaan yang lebih indah...
senang bisa mengenalmu.....

***
senja yang datang menutupi usia siang... kau hembuskan angin segar di sela-sela rasa yang begitu hebat
aku menepis semua kisah yang terukir diatas dasar kehidupan
menggoreskan luka yang dalam dihati
rintihan hujan menghempas ramahnya alur malam yang menggariskan sisa-sisa kehidupan
hai anginku... dinginmu membawa kesejukkan, kau yang menjatuhkan setiap dedaunan yang kering hingga kau bawa ia disudut-sudut kehidupan terakhir dan lalu terabaikan...


***
itulah kisah kita.... tetapi benar
DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN (Tere Liye)

Minggu, 08 Juni 2014

Target PART 1

Biasanya orang buat resolusi itu diawal tahun, tapi gue gak.... ya lebih tepatnya bukan resolusi sih, tapi target yang musti gue capai.
let's see....
check it out!!!!!!!!!

1. ini tahun 2014, yang jelas gue resign dari global gak masuk di list gue, tapiu...ya mau gak mau gue resign,       dengan berat hati sih
2. hmmm.... jadi dilema berat, eh maksud gue NELANGSA. dilema itu bahasa anak labil banget, karena gue    dewasa jadi pake nelangsa. yes..... RADIO, sumpah bersimbah darah, nangis gak kuat gue musti harus          resign dari radio. that's my soulmate. but Thank's God....gue dapet PD yang baeknya minta                          ampun,lucu,imut dan the best dah. finally, gue break dulu buat siaran, ya....dalam beberapa bulan.                  seenggaknya  gak berenti selamanya buat my Lovely Radio.
3. well ya.... gue dapet kerjaan baru, dan yang jelas...lebih baik dan lebih bagus dari previous job. yup              ALHAMDULILLAH......
4. gue mau nabuuuuuung sebanyak-banyaknya.... biar bisa lanjut study gue S2, dan itu harus... A must. ya         target gue tahun depan 2015. yeayyyyy.semangat....
5. ya.... gue gak bohong akhir2 ini bulan yang penuh tangisan. sumpah.... banyak banget yang buat gue             nangis. tapi bukan nangis bahagia sih, tapinangis yang menyedihkan... sakit hati gue. mulai dari temen             deket  yang udah gue anggap kayak saudara sendiri. sumpah...ditusukorang dari belakang itu sakit banget.
    next,... A man... yang gue harapin bisa jadi pacar gue dan bahkan gue udah berharap kalo dialah yang
    bakal jadi my husband.... what?????? dia gak ada kabar, dan finally yang gueliat dia punya pacar baru.         very gooooood!!!!! my crush.... yang lain...hmmm sama aja. well gue udah move on darisakit hati, dan
    now.... fokus sama job and job, yesssss. sukses buat gue.
6. and now.... gue lagi kerja sekarang, hehehehe musti fokus, si bos udah liat2kearah gue. oke fine...ini target    part 1, nanti gue lanjutin target part-part yang lain. okeeeeeeee


love myself  ^_____^

Jumat, 06 Juni 2014

PILIHAN

Ketika hati dihadapkan diantara peliknya persoalan didunia ini... aku bersimbah rasa yang begitu bergejolak. Menapak semua ukiran kisah yang telah direncanakan.... ini takdir yang tak pernah aku harapan. Aku manusia yang penuh dengan jutaan pertanyaan. Entah akan aku dapat jawaban-jawaban yang indah atau hanya sekedar kekecewaan semata. Aku menagambil semua langkah yang tak pasti, menjauh dan keluar dari tempat yang bahkan aku tak tau apa itu... aku hanya bisa berharap jika nanti akan ada aliran sungai yang menghilangkan dahaga di kerongkongan. Ini adalah pilihan, bukan bualan semata. Aku telah menapaki langkah yang harus aku jalani. Ini adalh awal dari semua yang aku cari. Apa dan bagaimana kelanjutannya nanti, anya Dia lah yang melukiskan tinta pena kehidupan, dan aku hanya bisa berusaha dan berdoa... sampai pada akhirnya setiap pertanyaan yang ada akan terjawab....


Hai... metamorfosis kehidupan. Akhirmu tidak sampai disini saja, tetapi akan ada akhir yang hanya mengukirkan kenangan diatas besarnya keagungan nama yang tertuliskan di batu nisan....