Kamis, 24 Januari 2013

INSIDE







Aku bukanlah orang yang pintar bermain kata-kata, yang mudah melemparkan pujian didepanmu
Mungkin kau menyangka aku begitu dingin dan kejam...tetapi kau harus merasakan setiap perlakuan yang kuberikan padamu.
Aku berusaha tegar didepanmu, aku sungguh tak mau menyusahkanmu. Cukup melihatmu tersenyum dan bahagia, aku sudah lebih dari bersyukur...
Aku adalah batu yang keras, terlihat keras dan kuat, tetapi saat kau pecahkan aku menjadi kepingan, aku tak lebih dari batu kecil yang rapuh.
Penting bagimu untuk melihat kedalam hatiku, karena sebenarnya aku sangat rapuh dan lemah...

terlalu baik


Kau bukanlah aku...
karena itu kau tak tau bagaimana menjadi aku dan berada di posisiku
Aku berusaha tersenyum saat semua bahagia...
penat ini semakin menjalar kepikiranku, terlalu sakit. Hingga kadang aku tak tau siapa diriku yang sebenarnya.
Kau berbisik padaku saat aku bingung dan tak tau melangkah, sederhana tapi sangat bermakna. Lontaran kata dan pujian itu kau agungkan padaku, padahal aku merasa terluka dan sakit mendengarnya. Kaau tak akn pernah tau seberapa keras aku menghadapi dunia yang kejam ini, ingin kupatahkan ribuan rintangan dihadapanku...tapi aku terlalu lemah. Kau tak tau bagaimana aku menemukan jalan keluar dalam setiap masalahku, tetapi kau mengulurkan tangan untuh berusaha meraih tanganku..
Kau terlalu baik untukku

Minggu, 06 Januari 2013

PERGI

Hebat kau sungguh hebat. Kata-katamu begitu menyentuh hatiku, hingga aku terenyuh dan menundukkan kepala. Kuakui kau orang yang pantas disanjung, mengingat begitu besar kerja kerasmu yang luar biasa. Perubahan yang kau buat sungguh tak ada yang menandingi. Alasan mengapa aku sudah terlanjur jatuh hati padamu. Tak heran mengapa orang sering bertanya apa yang membuatku sungguh menyukaimu, mereka semua tak menyadari kelebihan yang kau punya. Kau sosok sederhana yang berdiri diatas podium. Yang meneriakkan keadilan atas dasar kepemimpinan. Sungguh amat beruntung diriku telah mengenalmu, walaupun sedikitpun lidah ini tak pernah bicara padamu. Mungkin engkaulah yang membuatku tampak bodoh dimata banyak orang, tapi aku menyukai itu. Kau ibarat angin segar yang membawa kedamaian dihatiku. Tak peduli darimana kau berasal, yang pasti adalah aku sungguh telah mengagumimu. Walaupun kau tak pernah mempedulikan keberadaanku, seberapa besar waktu yang telah kuhabiskan untuk memikirkanmu, seberapa besar perubahan yang terjadi dalam hidupku karenamu, dan betapa lelah aku yang bertahan dengan perasaan ini. Tetapi kuakui dan kusadari kau orang yang  hebat untuk hidupku...
saatnya aku bangun dan bangkit untuk pergi darimu....

Rapuhnya aku

Ada kalanya aku harus mengakui betapa lemahnya diriku. Perasaan kosong ini semakin menggangguku. Tak ayal aku berjalan pada persimpangan yang tak ada ujungnya. Sungguh aku pun ingin mengeluh dan memupuk kecewaku. Aku tak lebih dari debu yang berterbangan disapu angin malam. Ketika kau menoleh kebelakang, aku tersenyum tegar dan berkata aku kuat. Tapi aku layu, hingga suatu saat aku akan terhempas mengikuti kemana aku akan terbuang. Mungkin kau menilai aku begitu jahat dan kejam. Aku memberimu kesempatan agar kau bisa berlabuh pada orang yang tepat, tetapi bukan aku. Aku membiarkanmu mandiri dan berubah menjadi sosok yang hebat. Sungguh perasaan ini aku tuangkan karena aku sangat menyayangimu. Dan suatu saat kau akan menyadari bahwa aku benar-benar peduli padamu. Dan mungkin aku tak ada lagi disini dan berada disampingmu. Kelak kau akan mempunyai kehidupan sendiri, begitu juga denganku. Entah waktu akan mempertemukan kita kembali atau tidak. Dan mungkin juga aku telah menjadi abu...