Apa itu Desember?

Sebenarnya aku telah rapuh, menginjakkan kakipun aku tak sanggup, apalagi harus melangkah jauh. Namun mataku terus menatap kedepan, ingin menggapai pintu akhir dari rasa sakit ini. Sungguh aku telah hancur dan rapuh. Kau tahu apa itu abu? Itulah aku yang sekarang, aku telah dilalap api yang amat panas, sehingga aku hanya debu yang tak diharapkan. Impian besar yang dulu kugenggam hanya sebatas angan yang tersembunyi didasar lubuk hati kecilku. Ini namanya desember, akhir dari setiap bulan yang penuh kisah. Desember hanya sebuah nama, tapi desember inilah yang menguatkanku, yang memberi tanda bahwa aku bukan hanya sekedar abu, tapi abu emas yang bernilai harganya. Tuhan kau yang Maha mengetahui segalanya. Ubahlah desember ini menjadi awal dari kebangkitan semangatku. Agar aku bisa melalui bulan-bulan selanjutnya hingga dipertemukan kembali dengan Desember yang akan datang. Yang tentunya akan lebih indah dan menyisihkan senyuman.
Desember... Apa itu sebenarnya?