sempat bertanya...dimanakah rumah kedua ku?
aku mencoba melihat sekeliling bangunan itu...penuh akan kenangan indah. saat pertama kali aku bangkit dan membuka mata lebar. saat dimana aku merasa kalau aku punya arti.
waktu uang cukup lama kuhabiskan untuk mengenal semuanya. aku mulai menemukan cinta disana
tetapi sekarang, aku merasa tandus dan kering. butuh air untuk mendinginkan setiap sela2 hati yang hancur. ini sangat berbeda, sungguh berbeda...tak ada penghuni yang dulu memberi senyuman dan tak ada sambutan hangat yang aku terima...semua cepat sirna. perlahan-lahan semuanya mati dan akhirnya hancur berkeping-keping dalam kalbu
*rintihan hati yang merindukan Radio yang dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar